Tuesday 18 March 2008

Amerika Pun Bisa Krisis

Siapa bilang negara Adidaya ga bisa krisis. Amerika Serikat yang nota bene merupakan negara yang menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia pun menunjukan gejala-gejala di ambang Resesi. -Krisis Ekonomi di Amerika Serikat rupanya benar-benar serius. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai kondisi di Amerika saat ini sama dengan krisis di Indonesia pada krisis moneter di tahun 1997/1998. "Namun krisis di AS sangat berpengaruh terhadap ekonomi dunia dan regional termasuk Indonesia," katanya.

Kok bisa begitu?

Salah satu penyebabnya adalah Krisis Subprime mortgage

Apa itu Subprime mortgage?

Subprime mortgage adalah paket kredit kepemilikan rumah yang ditujukan untuk orang-orang ‘miskin’ Amerika. Orang ‘miskin’ yang dimaksud adalah orang-orang yang memiliki rating kredit buruk – antara lain para penunggak tagihan kartu kredit dan tagihan kredit kendaraan bermotor. Bisa dikatakan subprime mortgage adalah KPR bagi wong cilik di Amerika.
Kita bicara hukum permintaan dan penawaran di sini. Orang-orang ‘miskin’ di Amerika sama halnya dengan orang kebanyakan, punya impian untuk memiliki rumah sendiri, sementara bank-bank konvensional yang ada, banyak yang takut melihat rekam jejak kredit mereka. Di lain sisi, perusahaan kredit perumahan (mortgage company), melihat mereka sebagai peluang bisnis yang perlu digarap. Akhirnya, perusahaan kredit perumahan tadi datang dengan segepok uang tunai, lalu lantas mengucurkan kredit rumah kepada mereka

Banyak perusahaan di AS yang memiliki spesialisasi memberikan kredit perumahan bagi orang-orang yang sebenarnya tidak layak di beri kredit subprime lenders. Para perusahaan tersebut berani memberikan kredit karena kalau terjadi gagal bayar, perusahaan tinggal menyita dan menjual kembali rumah yang dikreditkan. Untuk membiayai kredit ini para perusahaan ini umumnya juga meminjam dari pihak lain dengan jangka waktu kredit yang pendek sekitar 1-2 tahun, padahal kredit yang dibiayai merupakan kredit perumahan jangka panjang sampai 20 tahun. Sehingga terjadi ketimpangan (mismatch) kredit.

Akibat gagal bayar terhadap kredit perumahan tersebut, membuat banyak perusahaan kredit perumahan iini tidak mampu membayar kembali utangnya yang berujung pada bangkrutnya beberapa perusahaan tersebut. Saham perusahaan lain yang tidak mengalami kebangkrutan juga turut terimbas sentimen negatif dan membuat takut investor.

Penyebab Krisis Subprime mortgage itu sendiri apa dong?

Karena kreditor subprime mortgage adalah orang-orang pendapatannya pas-pasan maka kemampuan pembayaran cicilannya juga sangat lemah Sehingga saat para kreditor tersebut tidak mampu membayar cicilan kreditnya, maka EBA (Efek beragun aset) yang berasal dari subprime mortgage pun ambruk. Nilai jualnya jadi terkoreksi. Otomatis, para investor yang menanamkan modalnya di EBA subprime mortgage juga ikutan merugi. Parahnya lagi, banyak perusahaan kredit perumahan yang juga bangkrut, karena tidak ada putaran uang yang terjadi dan diperparah adanya financing mismatch tadi.

Dampaknya?

Pasar sangat sensitif pada kabar buruk (bad news). berita terpuruknya subprime mortgage ini mulai terkuak di mana kerugiannya sendiri ditaksir ada sekitar $35 trilyun. Akibatnya, kepanikan pun mulai melanda para investor di lantai bursa New York. Investor yang panik, kemudian mulai berpikir untuk mencari alternatif alat investasi yang aman – antara lain via deposito di bank dan investasi di obligasi pemerintah. Gerak arus modal yang semakin borderless (cenderung menurun), membuat pasar keuangan dunia menjadi saling terkait dan saling berketergantungan satu sama lain. Sentimen negatif dan kepanikan dari Wall Street yang notabene merupakan pasar saham terbesar di dunia dengan cepatnya menjalar ke mana-mana. Investor-investor global raksasa yang tergabung dalam hedge fund ataupun investment bank baik yang secara kebetulan memiliki investasi di subprime mortgage atau tidak, mulai menarik dananya dari pasar modal dan mulai memasukkannya ke dalam investasi yang berisiko lebih rendah. Motifnya kurang lebih sama,, mencoba menghindari risiko kerugian yang lebih besar (cut loss). Maka, tak heran bursa-bursa saham regional dan dunia juga ikut bertumbangan.
Kerugian investasi berakibat pada seretnya dana cadangan bank-bank tersebut. Karena lalu lintas keuangan yang begitu cepat di bank, seretnya dana cadangan tersebut bisa berimbas kepada kesulitan likuaditas. Tak heran dalam beberapa hari terakhir Bank Sentral di Eropa, AS dan Australia sibuk mengucurkan kredit likuiditas untuk menopang lancarnya arus lalu lintas keuangan di kawasan mereka

Trs Dampaknya Di Indonesia?

Setelah sempat menembus ‘rekor’ tertinggi di angka 2300an, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), belakangan juga ikut ‘terkapar’ dihempas sentimen negatif pasar global. Saat ini (16/8) angka IHSG berada di bawah 2000. Hal ini menegaskan pendapat beberapa pengamat yang menyatakan bahwa ‘rekor’ IHGS disebabkan masuknya ‘uang panas’ dari luar negeri yang memiliki kecenderungan mengambil keuntungan jangka pendek belaka. Ini tak mengherankan karena para investor global tersebut mulai menyesuaikan komposisi investasinya demi menghindarkan kerugian yang lebih besar. Semoga saja faktor-faktor dalam negeri tetap stabil, sehingga gejolak pasar global tidak berimbas ke dalam negeri.

Gimana ya kelanjutannya….
Sumber informasi:
Detikfinance

Laporankhusus.com

Read More..

Tuesday 11 March 2008

Aku, Berfikir dan Kehidupan (Realitas)

Tidak pasti apa yang diraih dalam hidup ini akan tetapi minimal adalah tujuan yang akan dicapai dari sesuatu lainnya yang ingin digapai.walaupun terkadang perubahan tujuan itu selalu tidak konsisten antara Aku,Berfikir dan Kehidupan (Realitas),tetapi harus mau diapakan lagi kompromi batin terkadang mengalahkan alam berfikir kita. artinya akal sehat atau rasionalitas berfikir terkadang dikalahkan oleh nafsu,akan tetapi nafsu atau emosional berfikirpun terkadang menjadi rasional walaupun slalu terlambat datangnya. tidak semua emosional buruk penampakanya dan tidak semua rasional baik kehadirannya, dengan kata lain Aku digerakan lewat berfikir kemudian terciptalah kehidupan maka aku hadir,akan tetapi ketika aku tidak berfikir lagi maka kehidupan dan aku tidak ada lagi.Hanya saja dalam duet perdebatan segitiga ini haruslah di analisis lagi kenapa pertemanan segitiga ini selalu saja bangunan emosionalnya selalu tidak ketemu.atau aku disini mungkin dalam pemahaman dan asumsi sementara penulis adalah fisik sementara berfikirnya adalah rohnya, dan kehidupan adalah bagian yang lahir, kemudian ketika ada fisik (aku) dan roh (berfikir) terciptalah realitas kehidupan . hanya saja kembali kepertanyaan semula kenapa duet segitiga ini kadang selalu tidak prnh ktmu sbg contoh minor aku (fisik), mau tidur sementara yang menjadi rohnya (berfikir) tidak mau tidur dengan kata lain ketika terjadi perdebatan antara roh dan fisik maka kehidupan/realitas yang akan dihasilkan menjadi semu tegasnya kehidupan itupun menjadi hampir tidak ada atau pada sisi lain disitulah letak kehadiran Yang Maha Kuasa sebagai penetralisir ketika ketiganya tidak menemukan kekompakannya. Sehingga diakhir asumsi penulis antara Aku dan Berfikir membutuhkan adanya pihak ketiga sekaligus menjadi Phk pertama untuk mempersatukan mereka yaitu Tuhan, kemudian yang menjadi pertanyaan lagi bagaimana kita bisa percaya tuhan artinya siapa yang menggerakan kita untuk percaya tuhan. Menurut asumsi penulis mungkin dialah roh itu yang merupakan bagian dari penjelmaan keseluruhan bangunan emosional dan rasionalitas berfikir, makanya dalam memaknai perjalanan hidup ini selalu saja bermakna ganda artinya ada sisi yang baik dan ada sisi yang buruk, ada namanya hitam dan ada yang namanya putih. Tapi belum pernah terjawab siapa yang menggerakan kita untuk tidak percaya tuhan, dari cerita dan tulisan ini mungkin tuhan bola dia yang menggerakan kita untuk percaya dan Dia tidak mungkin, tuhan tidak mungkin menggerakan kita untuk tidak percaya kepadaNya. Lantas siapa…..mungkin setaaan, yang disebut binatang atau ...Fxxk

Read More..

Thursday 6 March 2008

Tips Membuat Nomor Halaman Pada Penulisan Laporan, Skripsi dll Pada Ms Word

Mungkin anda saat ini merupakan salah satu orang yang sedang sibuk membuat laporan, skripsi atau semacamnya, nah disini saya akan coba bantu sedikit meringankan pusing anda.

Berikut ini merupakan trik atau tips yang sepele namun bila kita lupa atau tidak bisa kadang membuat jengkel kita..

Dalam laporan biasanya penomoran halaman sudah ada aturannya sendiri, semisalnya bila halaman ada judul Bab-nya makan nomor halaman diletakan di bawah tengah dan halaman berikutnya diletakan di atas kanan.

Bila kita tidak tau triknya maka kita hanya memiliki satu model saja untuk seluruh halaman, mungkin yang agak berbeda hanya di halaman pertama.

Berikut ini trik-trik untuk membuah nomor halaman supaya seperti yang kita inginkan , yakni tiap halaman yang ada judul/bab diletakan di bawah tengah dan halaman lainnya terletak di pojok atas.


Langkah-langkanya sebagai berikut:

  • Jika semua bab diletakan dalam satu buah file langkah pertama adalam memisahkan antar bab yang berdekatan dengan section break diantara dua bab tersebut. Caranya letakan kursor di baris paling akhir untuk setiap bab, kemudian masuk menupilih Insert > Break > Section break types > Next page. langkah ini bisa diabaikan jika dalam satu file hanya terdiri satu bab.
  • Aktifkan fasilitas “different first page” di semua halaman pertama pada tiap-tiap bab. dengan cara pilih File > Page setup > Layout > Headers and footers, dengan mencentang “different first page.” klik OK.
  • Sisipkan nomor halaman di bagian bawah tengah pada halaman pertama pada bab 1, dengan cara masuk ke View > Header and footer, sehingga masuk ke Header and Footer toolbar. kemudian klik tombol [insert] Page number.
  • Masih di Header nd Footer, sekarang pindah ke bagian header, pada header tekan enter 3-4 kali untuk menambah sekitar 1 inci dari top margin. Insert nomer halaman di pojok kanan, dengan cara pindah kursor ke halaman 2 pada bab 1 tersebut. Dalam box header, tekan tab dua kali tai sampai pinggir kanan, klik tombol [insert] Page number. Setelah dicek hasilnya keluar dari tollbar.
  • Terakhir tinggal lihat hasilnya dengan piligh File > Print preview > Multiple pages, bandinggal halaman yang ada judul bab-nya dengan halaman yang lainny. Selamat mencoba.

Read More..

Friday 29 February 2008

"Global Warming" apaan sih?

Saya yakin akhir-akhir ini anda sering mendengar istilah itu. Ya Global warming kalau orang Indonesia menyebutnya pemanasan global, merupakan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi Gas Rumah Kaca di atmosfer. Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

Terus pasti anda akan bertanya, penyebabnya apa sih?

Efek Rumah Kaca, ya inilah jawaban yang paling tepat untuk menjawab pertanyaan ini.Efek Rumah Kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah proses.Pada kenyataannya, di lapisan atmosfer terdapat selimut gas. Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Nah, panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang.

Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca di pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan rumah kaca. Masalah timbul ketika aktivitas manusia seperti halnya pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer yang menyebabkan peningkatan konsentrasi selimut gas di atmosfer (Gas Rumah Kaca) sehingga melebihi konsentrasi yang seharusnya. Maka, panas matahari yang tidak dapat dipantulkan ke angkasa akan meningkat pula. Semua proses itu lah yang disebut Efek Rumah Kaca.

Terus apa hubungannya dengan Perubahan Iklim.

Istilah-istilah ini seringkali digunakan untuk menggambarkan hubungan sebab-akibat. Efek Rumah Kaca adalah penyebab, sementara Pemanasan Global dan Perubahan Iklim adalah akibat. Efek Rumah Kaca menyebabkan terjadinya akumulasi panas (atau energi) di atmosfer bumi. Dengan adanya akumulasi yang berlebihan tersebut, iklim global melakukan penyesuaian. Penyesuaian yang dimaksud salah satunya peningkatan temperatur bumi, kemudian disebut Pemanasan Global dan berubahnya iklim regional pola curah hujan, penguapan, pembentukan awam atau Perubahan Iklim.

Lalu Apa Dampak dari Pemanasan Global itu sendiri?

Tentunya hal ini sudah mulai kita rasakan sendiri dalam kurun waktu akhir-akhir ini. Para ilmuan menggunakan model komputer dari temperatur, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.

Cuaca

Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.

Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan.. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan.. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.

Tinggi muka laut

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai dan banyak pulau-pulau kecil yang hilang. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai..

Pertanian

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Sebagai contoh, di satu daerah mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian misalnya Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

Hewan dan tumbuhan

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah. Sekitar 20 hingga 30 persen spesies tumbuh-tumbuhan dan hewan berisiko punah jika temperatur naik 2,7 derajat Fahrenheit (setara 1,5 derajat Celcius). Jika kenaikan temperatur mencapai 3 derajat Celcius, 40 hingga 70 persen spesies mungkin musnah.

Kesehatan manusia

Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria; persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.

Terus gimana dong cara mengatasinya, ya setidaknya meminimalisir dampak atau juga mengendalikanya?

Laporan terakhir Panel PBB untuk Perubahan Iklim atau United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang diumumkan di Valencia, Sabtu (19/11/2007) Pemanasan global merupakan sesuatu yang tak terbantahkan lagi dan dapat menimbulkan dampak sangat mengerikan. Sekretaris Jendral PBB Ban Ki Moon menantang pemerintah negara-negara di seluruh dunia untuk melakukan aksi nyata mengatasi ancaman tersebut.

Memang tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan. Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, kita ambil contoh Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer yaitu dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumah kaca Kerjasama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca.

Terus apa yang harus Kita lakukan dong?

Ada beberapa hal yang bisa kita lakuin untuk mengurangi produksi gas rumah kaca :

  1. Konversi energi. Jadi buat yang masih pakai kompor minyak tanah, coba deh beralih ke gas, aman dan langsung maknyes…(Berbau politik ga ya...).
  2. Pemanfaatan energi biogas. Seperti kita ketahui kotoran ternak bisa menghasilkan gas metan yang bisa digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil buat memasak.
  3. Menggunakan transportasi umum atau dengan meminimalis penggunaan kendaaraan pribadi. Di Indonesia penyumbang buangan gas karbondioksida terbesar berasal dari kendaraan bermotor. Dengan ini secara otomatis akan mengurangi pengeluaran gas rumah kaca tersebut.
  4. Hemat listrik. Matikan alat elektronik yang tidak digunakan, gunakan lampu hemat energi dan matikan kran yang tidak digunakan, selain untuk hemat listrik juga hemat pemakaian air tanah. Dengan menghemat listrik maka akan menghemat produksi listrik yang masih menggunakan bahan bakar fosil. Bukankah hemat energi, hemat biaya.
  5. Hindari penggunaan produk sekali pakai. Seperti sendok& piring kertas serta tissue berlebihan. Karena tetap saja untuk memproduksi barang-barang tersebut masih menggunakan bahan bakar fosil.

Mungkin kelihatannya kecil, sepele dan tidak memberikan pengaruh yang besar jika kita memikirkannya hanya kita sendiri yang melakukannya. Tapi jika satu orang ditambah seorang lagi ditambah seorang lagi ++..+=+..+ ditambah seorang lagi, bukankah juga jadi banyak orang. Makanya itu slalu ingat 3M : mulailah dari hal-hal yang kecil, mulailah dari diri sendiri, mulailah sekarang juga.Yuk...mari...

Read More..