Tuesday, 11 March 2008

Aku, Berfikir dan Kehidupan (Realitas)

Tidak pasti apa yang diraih dalam hidup ini akan tetapi minimal adalah tujuan yang akan dicapai dari sesuatu lainnya yang ingin digapai.walaupun terkadang perubahan tujuan itu selalu tidak konsisten antara Aku,Berfikir dan Kehidupan (Realitas),tetapi harus mau diapakan lagi kompromi batin terkadang mengalahkan alam berfikir kita. artinya akal sehat atau rasionalitas berfikir terkadang dikalahkan oleh nafsu,akan tetapi nafsu atau emosional berfikirpun terkadang menjadi rasional walaupun slalu terlambat datangnya. tidak semua emosional buruk penampakanya dan tidak semua rasional baik kehadirannya, dengan kata lain Aku digerakan lewat berfikir kemudian terciptalah kehidupan maka aku hadir,akan tetapi ketika aku tidak berfikir lagi maka kehidupan dan aku tidak ada lagi.Hanya saja dalam duet perdebatan segitiga ini haruslah di analisis lagi kenapa pertemanan segitiga ini selalu saja bangunan emosionalnya selalu tidak ketemu.atau aku disini mungkin dalam pemahaman dan asumsi sementara penulis adalah fisik sementara berfikirnya adalah rohnya, dan kehidupan adalah bagian yang lahir, kemudian ketika ada fisik (aku) dan roh (berfikir) terciptalah realitas kehidupan . hanya saja kembali kepertanyaan semula kenapa duet segitiga ini kadang selalu tidak prnh ktmu sbg contoh minor aku (fisik), mau tidur sementara yang menjadi rohnya (berfikir) tidak mau tidur dengan kata lain ketika terjadi perdebatan antara roh dan fisik maka kehidupan/realitas yang akan dihasilkan menjadi semu tegasnya kehidupan itupun menjadi hampir tidak ada atau pada sisi lain disitulah letak kehadiran Yang Maha Kuasa sebagai penetralisir ketika ketiganya tidak menemukan kekompakannya. Sehingga diakhir asumsi penulis antara Aku dan Berfikir membutuhkan adanya pihak ketiga sekaligus menjadi Phk pertama untuk mempersatukan mereka yaitu Tuhan, kemudian yang menjadi pertanyaan lagi bagaimana kita bisa percaya tuhan artinya siapa yang menggerakan kita untuk percaya tuhan. Menurut asumsi penulis mungkin dialah roh itu yang merupakan bagian dari penjelmaan keseluruhan bangunan emosional dan rasionalitas berfikir, makanya dalam memaknai perjalanan hidup ini selalu saja bermakna ganda artinya ada sisi yang baik dan ada sisi yang buruk, ada namanya hitam dan ada yang namanya putih. Tapi belum pernah terjawab siapa yang menggerakan kita untuk tidak percaya tuhan, dari cerita dan tulisan ini mungkin tuhan bola dia yang menggerakan kita untuk percaya dan Dia tidak mungkin, tuhan tidak mungkin menggerakan kita untuk tidak percaya kepadaNya. Lantas siapa…..mungkin setaaan, yang disebut binatang atau ...Fxxk

No comments:

Post a Comment